Bisnis online di media sosial sangatlah menjanjikan. Disisi lain, bisnis ini juga memiliki kelemahan yang cukup vuln (rawan).
Mau tahu kenapa? Simak paragraf berikut!
Di zaman ini orang sudah tidak perlu bersusah payah lagi mencari barang secara offline. Sudah banyak penjual yang menawarkan produknya secara online melalui berbagai platform e-commerce dan media sosial. Para penjual menggemari platform-platform tersebut salah satunya karena popularitasnya di kalangan konsumen. Orang mudah saja mencari barang di berbagai e-commerce karena dari situ mereka tahu bahwa e-commerce adalah tempatnya penjual berbisnis menawarkan produknya, begitu juga dengan media sosial. Media sosial penuh dengan konsumen. Melihat potensi tersebut, penjual mulai menawarkan produknya melalui media sosial. Bahkan, media sosial sekarang banyak menyediakan fitur shopping. Contohnya saja Instagram yan baru-baru ini menyediakan fitur Shop.
Popularitas dan kenyamanan akses menjadi keunggulan platform-platform tersebut, utamanya media sosial. Namun, apabila kita menilik lebih dalam, keunggulan tersebut juga menjadi backlash bagi para pebisnis.
#1 Kelemahan dari Popularitas
Tahukah Anda bagaimana sesuatu dapat menjadi populer?
Ya, singkatnya karena ada banyak orang yang tahu. Popularitas erat kaitannya dengan brand awareness, keadaan dimana konsumen langsung mengenali dan mengingat suatu brand hanya dengan melihat sesuatu, baik logo, warna dan sebagainya.
Lihat juga Cara Meningkatkan Brand Awareness
Popularitas tidak selamanya berkaitan dengan hal yang positif. Contohnya saja artis yang populer namanya karena membuat sebuah skandal. Bisa saja Ia populer namun terhambat perkerjaannya sebagai artis karena cap masyarakat yang buruk terhadapnya. Contoh lainnya adalah produk yang populer karena kualitasnya yang buruk. Brand produk tersebut sangat populer keburukannya sehingga orang-orang menghindari untuk membelinya.
Lalu, kena popularitas platform bisa disandingkan dengan ketidakstabilan?
Coba bayangkan betapa banyaknya platform media sosial yang tersedia. Ingat-ingat kembali ketika Anda berpindah dari satu media sosial ke media sosial lain karena teman-teman anda juga berpindah. Tren media sosial mudah berganti karena memang pada dasarnya tren merupakan hal yang bersifat sementara. Tren dipengaruhi oleh ketertarikan orang-orang terhadap sesuatu, dalam suatu waktu. Utamanya media sosial, tren sangat mudah berganti karena orang-orang menggunakan media sosial untuk menjalin ikatan sosial dengan orang lain. Apabila rekan-rekan mereka berpindah platform, tidak heran bahwa mereka juga akan mengikuti ikatan sosial tersebut.
Apabila Anda menggantungkan nasib bisnis anda pada suatu platform sosial media, anda perlu bersiap juga untuk mengalami pergeseran tren tersebut karena perpindahan orang ke sosial media lain juga berarti perpindahan traffic konsumen.
#2 Kelemahan dari Kenyamanan
Penyedia platform media sosial sudah pasti mencari pengguna untuk mempertahankan bisnisnya sebagai penyedia. Dengan kata lain, orientasi mereka adalah masyakat luas. Penyedia platform membuat Community Guidelines yang menjaga ketertiban penggunaan media sosial untuk membuat pengguna merasa nyaman. Anda sebagai pebisnis online di sosial media juga merupakan pengguna. Namun, yang utama dibidik oleh penyedia platform adalah pengguna yang berperan sebagai konsumen. Dengan kata lain, media sosial merupakan bisnis yang lebih B2C (Bussiness to Consumers) ketimbang B2B (Business to Business). Tanpa adanya B2C, B2B penyedia platform dengan bisnis Anda juga tidak akan berjalan kan?
Dengan kata lain, Community Guidelines lebih memberikan kenyamanan pada peran konsumen, bukan bisnis Anda. Dari situlah permasalahan di bawah ini pun marak muncul.
Ancaman Tersembunyi
Akun media sosial bisnis Anda tiba-tiba hilang? Awas!
Salah-salah, akun Anda memang di-report akun-akun tidak bertanggung jawab. Entah itu pengunjung iseng atau kompetitor bisnis.
Bisa jadi Anda sebenarnya tidak melanggar Community Guidelines apapun. Namun, apabila akun-akun lain bergerak secara ‘demokrasi’, akun media sosial anda tetap bisa ter-banned karena dianggap melanggar Community Guidelines. Dengan kata lain, karena banyak orang melaporkan akun Anda, Anda dianggap berbuat melanggar norma dalam komunitas. Anda dianggap berpotensi menimbulkan ketidak tertiban yang mengganggu pengguna lain, bahkan kemungkinan terburuk adalah menbuat pengguna lain meninggalkan media sosial tersebut.
Ancaman tersebut akan semakin terasa apabila bisnis anda di media sosial adalah sebagai influencer.
Lalu, apakah Anda perlu berhenti berbisnis di media sosial? TENTU SAJA TIDAK!
Anda harus tetap melanjutkannya, bahkan meng-upgradenya. Masalah-masalah diatas sebenarnya dapat Anda cegah dan atasi dengan memiliki website untuk bisnis. Mengapa?
Disini Jawabannya Website Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Lihat Juga Manfaat Website untuk Influencer
Di Frappio, Anda dapat dengan mudah membuat website menggunakan Frappio Website Builder tanpa perlu belajar bahasa pemrograman!
Frappio Website Builder
Untuk Anda yang ingin lebih fokus pada ide bisnis, kami menyediakan jasa pembuatan website. Biar kami yang menangani kemajuan IT bisnis Anda.
Apabila Anda memiliki pertanyan atau masalah terkait IT, Anda dapat menghubungi IT Consultant kami pada WA atau Telegram (+62) 88906250168
Sukses selalu, Frappioneers!